Headlines

Mengapa Somalia tak Bersedia Diajak UAE Perang di Yaman?

Uni Emirat Arab dilaporkan mengajak Somalia untuk ikut perang di Yaman. Namun ajakan itu ditolak Somalia walaupun diimingi akan membuka kembali rumah sakit gratis di Mogadishu.

Tidak dijelaskan apa alasan utama penolakan tersebut. Namun pastinya dalam kode etik internasional intervensi pada urusan dalam negeri negara lainnya adalah tidak pantas.

Jika dilihat dari fakta di lapangan berdasarkan sumber-sumber berita bahwa penolakan itu, jikapun bersedia, adalah sebagai berikut:

1. Angkatan Bersenjata Somalia masih sangat muda dibangun kembali. Dulu itu Somalia memang superpower regional yang pernah mengalahkan Ethiopia, intervensi di Burundi, Tanzania, Kenya dll, mendukung Mozambique melawan Portugal dll, namun semuanya sudah hancur. Dan baru dibangun kembali belakangan setelah perang saudara berkepanjangan.

2. Pemerintahan Federal Somalia masih sangat lemah. Beberapa negara bagian di bawahnya justru mempunyai angkatan bersenjata lebih kuat. Somaliland bahkan tak patuh ke pemerintahan federal Somalia dan punya tentara yang lebih kuat untuk mendirikan negara sendiri.

3. Somalia masih mempunyai kelompok pengganggu Al Shabab yang berkaitan dengan beberapa agen intelijen asing. Kelompok ini bisa saja mengganggu konsentrasi Somalia jika ikut UAE berperang di Yaman, khususnya membantu Yaman Selatan yang notabene tidak didukung oleh Arab Saudi yang bersahabat baik dengan Somalia. Pemberontak Yaman Selatan hanya didukung UAE.

4. Tentara Somalia yang baru dibangun dengan susah payah dengan bantuan Uni Afrika dan investasi besar-besaran dari Turki yang notabene sering menjadi musuh UAE di politik regional.

5. Panglima angkatan bersenjata Somalia yang baru berusia 33 tahun pasti lebih ingin negaranya aman daripada aponturir di luar negeri.

6. Berjuang bersama UAE di Yaman tidaklah mudah karena pasukan Yaman Selatan jumlahnya hanya sekitar 10 ribu. Sementara yang harus dilawan adalah pasukan Yaman di Aden yang jumlahnya 30 ribu itu belum lagi pasukan di bawah Houthi yang jumlahnya 100 ribu.

7. Jikapun UAE kecewa dengan sikap Somalia, masih ada negara kaya lainnya seperti Qatar yang punya investasi di Somalia.

8. UAE investasi besar-besaran di Somaliland, negara bagian yang ingin merdeka tanpa izin pemerintahan federal Somalia. Artinya UAE justru mendukung lawan di politik dalam negeri.

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © Melayu Siam. Designed by OddThemes